Senin, 13 Januari 2014

Laporan Praktikum Biologi - Plasmolisis, Deplasmolisis, dan Bentuk Sel Tumbuhan

LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI








Nama         : Alif Viana Furry Agata
KELAS         :  XI Immersi




SMA N 1 CAWAS
TAHUN PELAJARAN 2013/2014









 Kegiatan 1   :
          Mengamati Bentuk Sel Tumbuhan.
A.   Tujuan :
1.     Siswa dapat menggambarkan struktur sel tumbuhan.
2.     Siswa dapat menghitung diameter sel yang dilihat dengan mikroskop.
B.   Alat dan Bahan :
1.     Mikroskop
2.     Pinset
3.     Silet/pisau kecil tajam
4.     Kaca preparat
5.     Kaca penutup
Bahan :
1.     Bawang merah ( alium cepa )
2.     Gabus batang ubi kayu

C.    Cara Kerja :
1.     Siapkan mikroskop dengan cahaya yang cukup dan perbesaran lemah ( 5 x 10 ) kali.
2.     Ambil epidermis luar bawang dengan pisau kecil atau silet secara membujur setipis mungkn
3.     Letakkan sayatan kulit bawang merah dalam kaca preparat dan tutup dengan kaca penutup.
4.     Amati dengan mikroskop dengan perbesaran lemah setelah terlihat gambar ubah dengan sedang ( 10 x 10 ) kali atau perbesaran kuat ( 40 x 10 ) kali.
5.     Gambarlah apa yang kamu lhat dan berilah keterangan gambarnya.


D.   Waktu Kegiatan :
Selasa, 03 september 2013 jam ke 1 & 2

E.    Hasil pengamatan
  1. 1.    Epidermis luar bawang merah
  2. 2.Epidermis luar gabus batang ubi kayu



2.    Pembahasan
1.    Bagaimana bentuk sel epidermis umbi lapis bawang merah secara umum ?
2.    Bagian sel apa sajakah yang tampak jelas dengan pembesaran kuat ?
3.    Tampakkah inti selnya ?
4.    Buatlah gambar sel – sel epidermis umbi lapis bawang merah tersebut!


JAWAB    :
1.     Sel epidermis bawang merah berbentuk persegi panjang, sel-selnya rapat dan tidak memiliki ruang antar sel.            
2.     Sel yang tampak jelas dan perbesaran kuat yaitu : Dinding sel, sitoplasma, intisel, vakuola
3.     Tampak
4.     Gambar
                            
           Keterangan: Gambar sel epidermis bawang merah 
     







 Kegiatan 2 :
            PLASMOLISIS DAN DEPLASMOLISIS
A.    Tujuan :
1.     Siswa dapat menggambarkan struktur sel yang mengalami plasmolisis
2.     Siswa dapat mengidentiikasi cirri bila sel mengalami plasmolisis
B.    Alat dan bahan :
1.     Mikroskop
2.     Pinset
3.     Kaca preparat
4.     Kaca penutup
5.     Daun Rhedeodiscolor
6.     Air gula 0 %
7.     Air gula 10 %
8.     Air gula 20 %
9.     Air gula 50 %
C.     Cara kerja
1.     Siapkan mikroskop dengan cahaya yang cukup dan perbesaran lemah.
2.     Ambil epidermis luar daun Rhodeodicolor dengan pisau kecil atau silet secara membujur setipis mungkin sebanyak 4 buah.
3.     Letakkan sayatan kulit daun Rhedeodicolor masing – masing di tas kaca preparat dengan perlakuan sebagai berikut :
A.    Kaca preparat ke 1 dngan setetes air gula 0 %
B.     Kaca preparat ke 2 dengan setetes air gula 10 %
C.     Kaca preparat ke 3 dengan setetes air gula 20 %
D.    Kaca preparat ke 4 dengan setetes air gula  50 %
E.     Kemudian masing – masing tutuplah dengan kaca penutup.
4.     Amati dengan mikroskop dengan perbesaran lmah setelah terlihat gambar ubah dengan perbesaran kuat.
5.     Gambarlah apa yang mau kamu lihat dan berilah keterangan gambarnya.
6.     Ambil preparat ke 4 setelah digambar dengan perlakuan air gula 0 % tadi kemudian tetesi air murni sebanyak – banyaknya ( sebagai preparat ke 5 ), gambarlah dan amati apa yang terjadi.

D.    Data pengamatan


1.     Rhedeodicolor 0 %
                  







2.     Rhedeodicolor 10 %
                        






3.     Rhedeodicolor 20 %





4.     Rhedeodicolor 50 %
                     
 



E.     Pembahasan

1.     Bagaimana keadaan isi sel preparat ke 1 sampai dengan ke empat ?
2.     Buatlah kesimpulan dari percobaan di atas!
Jawaban :
1.     Keadaan isi sel preparat pertama hingga keempat yaitu selalu mengalami perubahan warna.
a.     Pada preparat pertama yaitu ditetesi air gula sebesar 0 % yaitu adalah berwarna ungu. Hal ini terjadi karena tingkat konsentrasi zat pelarut lebih kecil dibanding dengan zat terlarut.
b.     Pada preparat kedua yaitu ditetesi air gula sebesar 10% adalah warna ungu sedikit memudar, hal ini terjadi karena tingkat konsentrasi air gula yang semula 0% bertambah besar yakni menjadi 10% sehingga menyebabkan konsentrasi zat terlarut mengalami penurunan
c.      Pada preparat ketiga yaitu ditetesi air gula sebesar 20% adalah lebih memudarnya warna ungu , disebabkan pula oleh tingkat konsentrasi air gula yang bertambah sehingga menyebabkan tingkat konsentasi zat terlarut berkurang.
d.     Pada preparat keempat yaitu ditetesi air gula sebesar 50% hasilnya adalah lebih memudarnya warna ungu sehingga menyebabkan warna daun hampir menjadi putih atau warna ungu sudah tidak terlalu mencolok. Hal ini disebabkan pula oleh bertambahnya tingkat konsentrasi air gula sehingga menjadi sebanding dengan konsentrasi zat terlarutnya.
2.     Melalui percobaan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa,  semakin besar tingkat konsentrasi suatu zat pelarut akan semakin dapat mengubah warna dari zat terlarut, sedangkan semakin rendah tingkat konsentrasi yang pelarut maka semakin kecil pula kemungkinan zat pelarut dapat mengubah warna zat terlarut. Sehingga apabila antara zat terlarut dan zat pelarut berkonsentrasi sama maka tidak akan terjadi perubahan apapun.




      Pembimbing



  

 NIP._________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar