LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI
Nama : Alif Viana Furry Agata
KELAS : XI
Immersi
SMA N 1
CAWAS
TAHUN
PELAJARAN 2013/2014
Kegiatan
1 :
Mengamati
Bentuk Sel Tumbuhan.
A.
Tujuan :
1.
Siswa
dapat menggambarkan struktur sel tumbuhan.
2.
Siswa
dapat menghitung diameter sel yang dilihat dengan mikroskop.
B.
Alat dan Bahan :
1.
Mikroskop
2.
Pinset
3.
Silet/pisau
kecil tajam
4.
Kaca
preparat
5.
Kaca
penutup
Bahan :
1.
Bawang
merah ( alium cepa )
2.
Gabus
batang ubi kayu
C.
Cara Kerja :
1.
Siapkan
mikroskop dengan cahaya yang cukup dan perbesaran lemah ( 5 x 10 ) kali.
2.
Ambil
epidermis luar bawang dengan pisau kecil atau silet secara membujur setipis
mungkn
3.
Letakkan
sayatan kulit bawang merah dalam kaca preparat dan tutup dengan kaca penutup.
4.
Amati
dengan mikroskop dengan perbesaran lemah setelah terlihat gambar ubah dengan
sedang ( 10 x 10 ) kali atau perbesaran kuat ( 40 x 10 ) kali.
5.
Gambarlah
apa yang kamu lhat dan berilah keterangan gambarnya.
D.
Waktu Kegiatan :
Selasa, 03 september 2013
jam ke 1 & 2
E.
Hasil pengamatan
- 1. Epidermis luar bawang merah
- 2.Epidermis luar gabus batang ubi kayu
2.
Pembahasan
1.
Bagaimana
bentuk sel epidermis umbi lapis bawang merah secara umum ?
2.
Bagian
sel apa sajakah yang tampak jelas dengan pembesaran kuat ?
3.
Tampakkah
inti selnya ?
4.
Buatlah
gambar sel – sel epidermis umbi lapis bawang merah tersebut!
JAWAB :
1. Sel epidermis bawang merah berbentuk persegi
panjang, sel-selnya rapat dan tidak memiliki ruang antar sel.
2. Sel yang tampak jelas dan perbesaran
kuat yaitu : Dinding sel, sitoplasma, intisel, vakuola
3. Tampak
4. Gambar
Keterangan: Gambar sel epidermis bawang merah
Kegiatan 2 :
PLASMOLISIS
DAN DEPLASMOLISIS
A.
Tujuan :
1.
Siswa
dapat menggambarkan struktur sel yang mengalami plasmolisis
2.
Siswa
dapat mengidentiikasi cirri bila sel mengalami plasmolisis
B.
Alat dan bahan :
1.
Mikroskop
2.
Pinset
3.
Kaca
preparat
4.
Kaca
penutup
5.
Daun
Rhedeodiscolor
6.
Air
gula 0 %
7.
Air
gula 10 %
8.
Air
gula 20 %
9.
Air
gula 50 %
C.
Cara kerja
1.
Siapkan
mikroskop dengan cahaya yang cukup dan perbesaran lemah.
2.
Ambil
epidermis luar daun Rhodeodicolor dengan pisau kecil atau silet secara membujur
setipis mungkin sebanyak 4 buah.
3.
Letakkan
sayatan kulit daun Rhedeodicolor masing – masing di tas kaca preparat dengan
perlakuan sebagai berikut :
A.
Kaca
preparat ke 1 dngan setetes air gula 0 %
B.
Kaca
preparat ke 2 dengan setetes air gula 10 %
C.
Kaca
preparat ke 3 dengan setetes air gula 20 %
D.
Kaca
preparat ke 4 dengan setetes air gula 50 %
E.
Kemudian
masing – masing tutuplah dengan kaca penutup.
4.
Amati
dengan mikroskop dengan perbesaran lmah setelah terlihat gambar ubah dengan
perbesaran kuat.
5.
Gambarlah
apa yang mau kamu lihat dan berilah keterangan gambarnya.
6.
Ambil
preparat ke 4 setelah digambar dengan perlakuan air gula 0 % tadi kemudian tetesi air murni
sebanyak – banyaknya ( sebagai preparat ke 5 ), gambarlah dan amati apa yang
terjadi.
D.
Data pengamatan
1.
Rhedeodicolor
0 %
2.
Rhedeodicolor
10 %
3.
Rhedeodicolor
20 %
4.
Rhedeodicolor
50 %
E.
Pembahasan
1.
Bagaimana
keadaan isi sel preparat ke 1 sampai dengan ke empat ?
2.
Buatlah
kesimpulan dari percobaan di atas!
Jawaban :
1.
Keadaan isi sel preparat pertama hingga
keempat yaitu selalu mengalami perubahan warna.
a.
Pada preparat pertama yaitu ditetesi air
gula sebesar 0 % yaitu adalah berwarna ungu. Hal ini terjadi karena tingkat
konsentrasi zat pelarut lebih kecil dibanding dengan zat terlarut.
b.
Pada preparat kedua yaitu ditetesi air
gula sebesar 10% adalah warna ungu sedikit memudar, hal ini terjadi karena
tingkat konsentrasi air gula yang semula 0% bertambah besar yakni menjadi 10%
sehingga menyebabkan konsentrasi zat terlarut mengalami penurunan
c.
Pada preparat ketiga yaitu ditetesi air
gula sebesar 20% adalah lebih memudarnya warna ungu , disebabkan pula oleh
tingkat konsentrasi air gula yang bertambah sehingga menyebabkan tingkat
konsentasi zat terlarut berkurang.
d.
Pada preparat keempat yaitu ditetesi air
gula sebesar 50% hasilnya adalah lebih memudarnya warna ungu sehingga
menyebabkan warna daun hampir menjadi putih atau warna ungu sudah tidak terlalu
mencolok. Hal ini disebabkan pula oleh bertambahnya tingkat konsentrasi air gula
sehingga menjadi sebanding dengan konsentrasi zat terlarutnya.
2.
Melalui percobaan diatas kita dapat
menyimpulkan bahwa, semakin besar
tingkat konsentrasi suatu zat pelarut akan semakin dapat mengubah warna dari
zat terlarut, sedangkan semakin rendah tingkat konsentrasi yang pelarut maka
semakin kecil pula kemungkinan zat pelarut dapat mengubah warna zat terlarut.
Sehingga apabila antara zat terlarut dan zat pelarut berkonsentrasi sama maka
tidak akan terjadi perubahan apapun.
NIP._________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar